Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui [...]
"Sebuah Tanya" - Soe Hok Gie
Manusia tidak selamanya dan melulu tahu setiap jengkal persoalan. Terkadang mereka sendiri bingung tentang siapa diri mereka dan ke mana arah tujuan hidup mereka. Namun satu yang pasti, "hidup harus lebih dari sekedarnya", kata Budi Laksmono (alm.). Mungkin itu juga yang membawa saya sampai pada hari ini. Ketika semuanya kini sudah menjadi hari yang biasanya. Menghirup udara sebagaimana biasa, beraktivitas sebagaimana biasa. Masih dapat berbicara dengan sebarang orang dan sebarang waktu bercanda tawa dengan leluasa.
Mungkin orang berpikir saya tidak pernah dalam suatu kesulitan yang berarti. Mereka salah sebab manusia sama-sama memiliki persoalan dan masalahnya masing-masing. Dan yang menang adalah yang mampu mengatasi persoalan mereka.
Kalau dulu saya berjalan atas nama diri sendiri dengan segala kemampuan yang dianugerahkan Tuhan. Kini saya punya tanggung jawab lebih sebagai mahasiswa pencinta alam Universitas Indonesia. Lebih menjadi manusia sebagaimana dahulu saya pernah menjadi manusia yang sekedarnya. Menantang diri sendiri, menantang alam namun tetap dalam jalur kerendahan hati dan itu bagian yang tersulit. Dan orang-orang di sekitar kelak akan sebegitu menantang dengan pertanyaan-pertanyaan mereka yang mempertanyakan status saya.
Setelah dilantik akan berbuat apa? Harus melulu pertanyaan itu yang dimunculkan di kepala namun harus selalu diimbangi dengan perbuatan. Perenungan yang konstan menghasilkan suatu kesia-siaan belaka.
--Ritter, M-910-UI--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar