Sekarang ada beberapa pokok kehidupan yang tidak lagi sesuai dengan pengharapan. Mengapa ketika kau merengkuh pulau dalam dayung-dayungmu, aku selalu menanti di pulau perhentianmu yang pertama dulu. Lalu sekarang, ketika aku mencoba mendaki tebing-tebingku melalui hanger-hanger beku, kau tidak pernah menanti di tanah horizontal yang kutinggalkan. Jangan merasa bersalah sebab aku melulu dalam rasa bersalah. Betapa mudahnya kehidupan berpihak pada kau.
Lakukan saja semau kau bisa. Selagi masih ada kawanan dalam puncakan tebingku di sini. Mereka senantiasa menunggu dalam suka dan duka. Setidaknya sampai akhir hayat ini bakal menjemput.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar