tentang ide

Dan aku tidak akan lagi percaya pada ide dari cerita-cerita lainnya

Senin, 06 Desember 2010

Aku dan Beliau: Bagian I

"Nama saya Widodo, tapi gak pake A.S. lho ya... hehe", begitulah biasanya Kakekku berkelakar ketika berkenalan dengan orang yang baru dikenal dan ingin mengetahui namanya. Tapi itu sudah berlalu sekian waktu yang lampau. Sampai akhirnya Kakek terjatuh dari tempat tidurnya menjelang salat Subuh, pada akhir bulan Agustus 2010. Aku dan keluarga yang berada serumah dengannya sontak kaget perihal jatuhnya. Tidak biasanya Kakek seperti ini. Kakek sempat mengeluh tidak merasakan anggota badannya di bagian sebelah kanan. Dengan kecemasan yang masih menempel disetiap benak istri, anak, menantu, dan cucunya, sigap Ibuku mengambil telepon genggamnya kemudian berganti mengambil telepon rumah untuk menghubungi kakak dan adik-adiknya mengenai kondisi Kakek. 
Hingga beberapa menit setelah ibu menelepon, kakaknya -yang merupakan anak pertama dari kakekku- sampai di rumah Kakek. Ia mengucap salam dan bergegas menuju kamar Kakek untuk melihat kondisinya sekarang. Sejauh yang kutahu Kakek sangat antirumahsakit. Kakek baru pernah sekali masuk rumahsakit seumur hidupnya, itupun karena keadaan yang mengharuskannya untuk dioperasi.  Maka tak heran bila Kakek menolak untuk dibawa ke rumahsakit saat itu. Sambil menunggu kedatangan anak-anaknya yang lain, ibu menyuruhku meminjam kursi roda milik almarhum Pak Amin, tetanggaku yang rumahnya berada di persimpangan gang, kepada istrinya.
Sesampainya kembali dari mengambil kursi roda, aku sudah mendapati satu lagi anak laki-laki Kakek datang. Kondisi fisik dan mental Kakek jauh lebih menurun sekarang sebab mulai mual dan mengeluarkan segala yang bisa dikeluarkannya dari dalam perut. Anak bungsunya yang perempuan menelepon ke rumah menanyakan kondisi terakhir Kakek.
"Rin, cepetan kemari! Bapak gak mau dibawa ke rumahsakit kalo lo belom dateng", tegas Ibu berkata dalam percakapannya ditelepon dengan adiknya yang bungsu itu.
Semua orang yang berada di rumah saat  itu memberikan kontribusinya masing-masing; entah dengan berdoa, menyiapkan barang bawaan untuk ke rumahsakit, bahkan diam sekalipun akan membantu menenangkan keadaan yang sedang berlangsung.
**********************************************************************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila malam belum habis

"aku akan terus menulis
bukan karena semata-mata
keinginanku sendiri
melainkan karena tuntutan
jiwaku untuk terus dan tetap
mewarnai setiap jengkal
dunia sastra

:aku berpijak di sana"